Tahi Lalat
Dapat dibaca di https://lakonhidup.com/2017/02/19/tahi-lalat/
Sinopsis:
Cerpen tersebut mengisahkan seorang bu lurah yang di dadanya terdapat tahi lalat. Hal itu yang menyebabkan Bu lurah digunjing oleh masyarakat setiap hari. Meski mengetahui itu semua, Pak lurah dan istrinya hanya terdiam. Mereka diam karena ingin masyarkat memilihnya pada saat pencalonan lurah baru. Namun, hingga akhir cerita tidak ada yang tahu pasti apakah tahi lalat itu benar-benar ada atau tidak.
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang dalam memandang dan mengkaji karya sastra memfokuskan perhatiannya pada sastrawan selaku pencipta karya sastra. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai ekspresi sastrawan, sebagai curahan perasaan dan luapan perasaan atau luapan perasaan dan pikiran sastrawan, atau sebagai produk imaginasi sastrawan yang bekerja dengan persepsi-persepsi, pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya. (Wiyatmi, 2006:82).
Cerpen Tahi Lalat tidak dapat dipisahkan dari pengaruh kehiduapan M. Shoim Anwar. Shoim Anwar lahir di Desa Sombong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. Ia adalah dosen dan penulis serba bisa. Banyak cerpen, puisi, novel, dan buku yang ditulis oleh beliau. Beberapa diantaranya adalah Oknum (1992), Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup (2016), Sebiji Pisang dalam Perut Jenazah (2004), dan masih banyak lagi.
M. Shoim Anwar adalah sosok yang enerjik dan kreatif. Semua karya tulisnya dalam bentuk beberapa dimensi. Beberapa puisi beliau adalah sindirian untuk pejabat negara. Sedangkan novelnya biasanya menceritakan tentang hal-hal yang dewasa, seperti cerpen Tahi Lalat dan Sepatu Jinjit Ariyanti